GERAKAN PEDULI KASIH DAN TANGGAP BENCANA GEMPA CIANJUR HKBP DISTRIK 28 DEBOSKAB
Cianjur, Jawa Barat – Sabtu-Minggu, 26-27 Nopember 2022
Gerakan Peduli Kasih dan Tanggap Bencana HKBP Distrik 28 Deboskab telah melaksanakan kunjungan ke Cianjur sehubungan dengan bencana gempa bumi 5,6 magnitudo, yang terjadi di Kabupaten Cianjur-Jawa Barat, 21 Nopember 2022 yang lalu, yang menelan korban jiwa lebih dari 321 orang, ribuan orang mengalami luka-luka berat dan ringan serta ribuan rumah rusak berat dan ringan. Sampai hari Minggu sore (27/11) warga Cianjur masih tinggal di tenda-tenda darurat untuk menghindari gempa susulan.
Rombongan Tanggap bencana HKBP Distrik 28 Deboskab berjumlah 8 orang dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik 28 Deboskab Pdt. Nekson M. Simanjutank. MTh, Kabid Diakonia Distrik 28 Deboskab-Pdt. Adolf Tasman Nababan, STh, Ketua Pokja Diakonia Distrik Bidang Kemasyarakatan-St. Sanggam M. Simorangkir (yang sekaligus menjadi koordinator yang dihunjuk Praeses untuk mengkoordinir bantuan), Sekretaris Distrik-St. Robert Gultom, Bendahara Distrik-St. JP. Siregar, St. Lumban Gaol (HKBP Depok i) dan dua orang Naposobulung HKBP Depok 1-Herwin Gultom dan Natal Malau. Rombongan juga didampingi Pendeta HKBP Resort Sukabumi-Pdt. Ramli Manurung, M.Div, MTh bersama Inang Pendeta.
Kunjungan ini merupakan follow up dari aksi kemanusiaan HKBP Hatopan yang sudah mendirikan Posko kemanusiaan di dua tempat, yakni di komplek Gereja HKBP Cianjur (yang adalah rumah keluarga St. Sitanggang) dan di Desa Wangunjaya kec. Cugenang yang sebelumnya sudah dikunjungi Ephorus HKBP bersama dengan Sekjend HKBP dan Kepada Departemen Diakonia HKBP pada hari Selasa, 22 Nopember 2022.
Praeses HKBP Distrik 28 Deboskab-Pdt. Nekson Simanjuntak, MTh menyampaikan khotbah dan pesan pastoral dalam ibadah minggu kepada jemaat HKBP Cianjur, untuk meneguhkan seluruh anggota jemaat yang terdampak gempa supaya tetap teguh dan yakin akan penyertaan Tuhan. Secara khusus untuk keluarga St. Aritonang /br Nadeak (+) dan keluarga Rumahorbo/br. Sinaga (+), di mana kedua ibu tersebut meninggal dunia akibat gempa yang terjadi supaya tetap kuat dan segera terhibur atas kehilangan istri (ibu) yang mereka kasihi. Praeses juga menegaskan bahwa bencana gempa bumi ini menjadi kairos (kesempatan) bagi HKBP Cianjur untuk menyampaikan kabar baik kepada masyarakat luas dan menjadi moment untuk menunjukkan bahwa di Cianjur ada gereja HKBP yang menjadi perpanjangan tangan HKBP secara keseluruhan menghadirkan kabar sukacita. Jemaat HKBP Cianjur menerima kunjungan dan penguatan ini penuh dengan sukacita.
Setelah melaksanakan Ibadah Minggu di HKBP Cianjur, Praeses menyerahkan bantuan HKBP Distrik 28 Deboskab kepada Koordinator Posko Kemanusiaan HKBP di Cianjur, St. J. Sitorus yang adalah Pimpinan Jemaat HKBP Cianjur, yang selanjutnya didistribusikan ke tiga posko-posko pengungsian dan tanggap becana: Kantor Desa Ciherang yang berada dekat dengan rumah (tempat ibadah) HKBP Cianjur, Posko tanggap bencana kampung Sungareun dan Posko Kampung Tapos, yang keduanya berada di lereng pegunungan desa Wangunjaya. Rombongan dari Distrik ikut serta mendistribusikan bantuan tersebut ke tiga lokasi di desa Wangunjaya yang letaknya di puncak gunung.
Bantuan kemanusiaan ini dikumpulkan dari gereja-gereja di wilayah pelayanan Distrik 28 Deboskab dan dari beberapa anggota jemaat dan punguan yang mengirimkan donasi lewat rekening HKBP Distrik 28 Deboskab dan juga dalam bentuk natura (sembako dan pakaian layak pakai). Dari donasi tersebut Pokja Diakonia juga membeli beras, air mineral, mie instan, sarden, perlengkapan mandi, tikar, susu bayi, pampers 2 unit tenda besar masing-masing kapasitas 20 orang, dan barang-barang lainnya sebanyak 16 item.
Praeses HKBP Distrik 28 Deboskab mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh jemaat dan parhalado, pelayan fulltimer HKBP di Distrik 28 Deboskab atas dukungannya sehingga bantuan dapat disalurkan kepada korban bencana gempa bumi Cianjur. Praeses juga berharap bantuan-bantuan selanjutnya masih terus mengalir sebagai wujud nyata dari kehadiran gereja-gereja di wilayah Deboskab dan bukti nyata kasih dan keperdulian sesama sebagai wujud kehadiran Kristus Yesus. (atn-28/11/22).