Ibadah Bulanan PPD HKBP Distrik Deboskab Di HKBP Cibinong Berjalan Sukses
HKBP Cibinong menyambut awal kegiatan Ibadah Bulanan Persekutuan Parompuan Distrik ( PPD ) HKBP Distrik Deboskab pada Hari Selasa, 09 April 2019,dan berjalan dengan sukses. Ibadah dilayani oleh St Martha Br Hutahaean sebagai liturgis, pendoa syafaat oleh Ibu Pdt Erny Br Silalahi,STh dan Pdt Dr Jusen Boangmanalu ( Kabid Diakonia ) sebagai pengkhotbah. Sebelum ibadah dimulai Ketua Seksi Perempuan HKBP Cibinong, Ny R. Aruan Br Panjaitan memberikan kata sambutan selamat datang. Ny. Aruan Br Panjaitan mengatakan kami dari semua Jemaat HKBP Cibinong khususnya kategorial perempuan mengucapkan selamat datang atas terselenggaranya Ibadah Bulanan ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Pendeta Resort, Majelis dan seluruh punguan-punguan koor yang telah mendukung kegiatan ini. Demikian juga kepada PPD dan Praeses serta Kabid yang memberikan kepercayaan kepada kami HKBP Cibinong sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini. Besar harapan kami kiranya kegiatan Ibadah Bulanan PPD ini dapat mempererat persekutuan kita dalam membangun kebersamaan dan membanguan tali persaudaraan. Bila ada kekurangan di dalam penyambutan kami kami mohon maaf dan biarlah ke depannya kita bisa saling memberi yang terbaik, ucapnya.
Pdt Dr Jusen Boangmanalu dalam khobahnya yang diambil dari Efesus 1 : 7 ( Ayat Bulan April di Almanak HKBP ) mengatakan bahwa setiap rencana Tuhan pasti terjadi meskipun diluar pikiran manusia. Rencana agung Tuhan tidak bisa tidak harus terjadi meskipun diluar kemampuan dan daya nalar manusia. Dia Maha Kuasa atas karyaNya. Dan hanya di dalam Tuhan sajalah kita beroleh penebusan yaitu pengampunan dosa dan beroleh keselamatan oleh kasih karuniaNya. Oleh sebab itu semua orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil KeselamatanNya itu kepada semua orang yang belum percaya. Seperti kisah nyata seorang dokter bernama dr Maxwel seorang missionaris Inggris pergi merintis mendirikan rumah sakit terkait pelayanan kesehatan di suatu desa masyarakat Taiwan.
Ada seorang Dokter bernama dokter Lin, dia adalah orang Taiwan pertama yang menjadi dokter dan menjadi Kristen. Ini terjadi pada akhir abad ke-19. Ia bekerja di rumah sakit kecil yang dirintis oleh Dr. Maxwell, seorang misionaris Inggris tersebut diatas. Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan sangat rendah dan cara pengobatan masih sangat sederhana. Pada suatu hari seorang anak muda datang ke rumah sakit itu dan meminta obat untuk ibunya yang sedang demam akibat malaria. Anak ini berjalan lebih dari empat jam dari desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati hutan dan sawah. Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung bangkit dari bangkunya, meraih botol obat dan bergegas pulang. Sore harinya pukul lima, ketika kamar obat akan ditutup, seorang perawat tampak bingung dan berbisik, “Dokter Lin, botol obat untuk pasien malaria masih ada disini. Tetapi ada satu botol yang hilang. Isinya disinfektan.” Dr. Lin terkejut, diperiksanya botol yang tertinggal. Benar, isinya obat malaria. “Berarti anak tadi membawa botol yang salah!” gumamnya. Kekeliruan ini memang sangat mungkin terjadi karena kamar obat penuh dengan botol-botol obat cair yang sama bentuk dan warnanya. Kesalahan pemberian obat itu terjadi karena obat malaria maupun disinfektan sama-sama cairan. “Celaka kita. Ibu itu bisa mati. Disinfektan itu obat keras pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kalau sampai diminum, usus bisa terbakar dan orang itu akan mati,” ujar dr. Lin dengan wajah pucat.
Mereka lalu segera melaporkan peristiwa ini kepada dr. Maxwell. Saat mendengar kabar itu dr. Maxwell sontak terkejut. “Sekarang pukul lima sore, anak itu pergi dari sini pukul tiga, jadi ia sudah hampir tiba. Tidak mungkin kita mengejarnya. Kita tidak tahu jalan ke desa itu,” ujar dr.Maxwell. Dr. Maxwell sejenak termenung, lalu berkata, “Mulai hari ini semua obat keras tidak boleh diletakkan di atas meja. Sekarang panggil semua karyawan untuk berkumpul. Kita akan berdoa.” Saat itu pula semua karyawan rumah sakit berkumpul dan berdoa. Dr. Maxwell mulai melafalkan doa seperti berikut: “Tuhan, kami telah membuat kecerobohan. Ampunilah kami. Nyawa seorang ibu sedang terancam. Tolonglah dia, cegahlah dia agar tidak meminum obat yang salah itu. Berilah mujizatMu”
Di malam harinya, dr. Lin dinas malam. Ia harus bertanggung jawab atas kematian ibu si anak tersebut. Esok harinya, ketika kasih subuh terdengar ketukan pintu. Ternyata itu adalah anak yang membawa botol yang tertukar. Terpancar ketakutan di raut wajahnya. Begitu pula dengan dr. Lin yang saat itu berpikir bahwa dirinya sudah membunuh ibu si anak tersebut. Wajah mereka sama-sama pucat. Pelan-pelan, si anak lalu berkata, “Maaf dokter. Kemarin saya bawa botol itu sambil berlari. Lalu saya terjatuh dan membuat botol itu pecah dan isinya tumpah.” Sembari mendengar dengan cermat, dr. Lin segera bertanya, “Kapan jatuhnya?” Anak itu terlihat semakin ketakutan, “Maaf dokter. Saya baru datang sekarang. Jatuhnya kemarin sore menjelang gelap.” Saat itulah sang dokter mengingat bahwa tepat pada waktu itulah semua karyawan rumah sakit berkumpul untuk berdoa yang dipimpin dr. Maxwel. Dia menyadari bahwa doa itu benar-benar bekerja menyelamatkan ibu si anak tersebut. Sejak peristiwa itulah dr. Lin mulai percaya adanya Tuhan dan memutuskan menjadi pengikut Kristus atau menjadi Kristen. Demikian kisah tersebut. Oleh sebab itu kaum perempuan pun dapat belajar dari kisah ini agar kita memakai talenta kita atau lewat semua aktifitas pekerjaan kita, marilah memberitakan Injil Keselatanan Tuhan, ucapnya Pdt Jusen mengakhiri khotbahnya.
Usai Ibadah dilanjutkan dengan kata sambutan Ketua PPD Ibu Sihardame Br Rajagukguk dan bimbingan pastoral dari Bapak Praeses Pdt Drs Berlin Tamba, M.Div. Kemudian dilanjutkan makan siang bersama dan semua peserta mengapresiasi menu makanannya yang enak menambah sukacita kebersamaan. Doa makan dipimpin oleh Ibu Diakones Br Pandiangan. Setelah itu diadakan kuis Buku Ende bagi utusan-utusan gereja yang hadir yang dipandu oleh Ibu St Martha Br Hutahaean. Kegaiatan kuis ini juga menambah semangat kebersamaan dengan pembagian hadiah ala kadarnya yang telah disiapkan SPH HKBP Cibinong. Turut hadir dalam acara Ibadah Bulanan ini diantara nya Ibu Praeses Ny Tamba Br Manullang, semua Kabid dan istri, Pdt Sabam M Silitonga, STh, Pdt Rintalori Sianturi, MTh, Pdt Resort HKBP Res. Cibinong, Pdt Gideon Saragih, STh, Pdt Ruth Betty Br Panjaitan, STh, Pdt Anwar Nababan, MTh, Pengurus PPD, Pengurus SPH Cibinong. Turut mengisi acara dari Punguan-Punguan Koor Parompuan gereja-gereja diantaranya dari PS. Koor Gabungan Ina Hanna, PS. HKBP Kirab Remaja ( Judul: Hamu do sira di tano on), PS. HKBP Citra Indah Jonggol (Judul : Ku Mulai Dari Diri Sendiri ), PS. Sukatani Paulus Depok ( Judul: O Tuhan na Manompa ), PS. Bakom Cileungsi ( Judul: Puji ma Jahowa ), PS. HKBP Cinong tuan rumah ( Judul: I Will Follow Him ), PS. Naomi Distrik ( Judul : Di Saat Ini ), PS. Gracia Distrik ( Judul: Olophon HatigoranNa ), Di sela-sela acara diadakan acara spontannitas sejenak atas Ulang Tahun Ibu St Martha Br.Hutahaean yang ke-66 pada hari yang sama dan turut hadir kedepan dua orang lagi dari peserta perempuan yang ikut tampil ke depan yang berulang tahun. Yang membuat acara spontan tersebut adalah dari PPD. Ujung acara diadakan doa penutup dan bersalam-salaman serta semua kembali pulang dengan sukacita. ( 01/pdtls )