KOTBAH PASKAH-I: KUASA KEBANGKITAN KRISTUS DAN AMANAT PEMBERITAAN INJIL ( Oleh Praeses HKBP, Pdt Nekson M. Simanjuntak, MTh )
Kotbah Pesta Paskah I – Minggu, 4 April 2021
Nas: Markus 16:9-18
KUASA KEBANGKITAN YESUS KRISTUS DAN AMANAT PEMBERITAAN INJIL
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu mengingatkan kita akan tugas dan panggilan ‘am’ seluruh orang percaya. Keselamatan bukanlah milik manusia semata tetapi milik segalah mahkluk, manusia bukan satu-satunya mahkluk ciptaan yang merayakan dan meraskaan keselamatan di dalam Yesus Kristus, tetapi keselamatan itu milik dunia ini dan segala isinya. Untuk itulah Yesus memerintahkan murid-murid untuk memberitakan Injil ke segala mahkluk.
Jika kita perhatikan keempat kitab Injil, seluruhnya menuliskan pengutuskan. Matius: menjadikan segala bangsa menjadi murid Yesus dengan membaptis dan mengajarkan mereka melakukan kehendak Allah (Mat 28:19-20), Yohanes: menekankan tugas pastoral, menggembalakan jemaat (Yoh 21:15-19), Lukas: menjadi saksi Kristus dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8) dan di dalam Markus ini menekankan Injil kw segala mahkluk (16:15). Keempat Inji ini sekaligus menekankan tugas orang percaya melakukan missi Allah di dunia ini.
Dalam kotbah minggu ini kita menerima amanat: memberitakan Injil ke segala mahkluk. Ini merupakan amanat agung Tuhan Yesus kepada seluruh orang percaya yang diteruskan dari tugas rasuli. Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus. Tuhan telah memberikan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Keselamatan itu universal, bukan hanya kepada umat manusia tetapi milik segala mahkluk. Pandangan ini menegaskan bahwa seluruh ciptaan memperoleh kasih karunia tanpa terkecuali. Pandangan ini juga menegaskan keselamatan itu holistik. Tak boleh ada satu kelompok sosial manapun yang lebih berhak mengklaim dirinya atau kamunitasnya yang diselamatkan. Bagi manusia keselamatan itu ada pada diri orang yang percaya dan dimateraikan melalui baptisan (Lih Markus 16:16)
Dari perikop kotbah ini ada empat hal yang perlu kita gali untuk menyegarkan tugas dan tanggung jawab orang percaya memahami makna kebangkitan Yesus Kristus, yakni:
- Yesus meneguhkan murid melalui penampakan.
Setelah Yesus bangkit halmoertama yang dilakukannolehbYesus menurut Injil.Markus adalah menampakkan diri. Yesus menampakkan diri kepada Amaria Magdalena. Maria Magdalena memberitakan bahwa Yesus namun mereka tidak percaya kepada Pemberitaan Magdalena, kemudia Yesus menampakkan diri kepada kedua orang murid. Murid yang melihat penampakan Yesus memberitakan kebangkitan Yesus namun orang tidak percaya kemudian Yesus menampakkan diri dan akhirnya percaya.
Disini ada hubungan penampakan Yesus dengan peneguhan iman orang percaya. Peristiwa Yesus menampakkan diri kepada murid adalah penguatan kepada murid yang ragu-ragu. Sebenarnya menerka mengetahui tentang Yesus namun tak percaya terhadap Yesus. Penampakan Yesus kepada murid menjadi penting membimbing yang raguragu menjadi berpendirian yang kokoh, yang samarsamar menjadi jelas dan yang takut menjadi berani. Yesus menampakkan diri pada murid adalah bagian dari penguatan komitment awal mereka mengikut Yesus.
Selain kubur kosong, penampakan Yesus sekaligus juga membuktikan kebenaran bahwa Yesus bensr-benar bangkit seperti yang disampaikannya kepada murid-muridNya. Penampakan Yesus sekaligus membungkam kebohongan Farisi yang menyatakan bahwa Yesus tidak benar bangkit, mereka menyuap penjaga kubur dan memberitakan kebohongan. Dengan hadirnya Yesus dikalangan murid dan kepada orang banyak Yesus benar-benar bangkit dan meneguhkan iman murid dan orang percaya akan kebenaran. Yesus bangkit sebagaimana disampaikan kepada murid.
Kebangkitan Kristus di pesta Paskah ini kiranya meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus Kristus.
- Taat kepada pengutusan Kristus
Setelah Yesus berjumpa dengan murid-murid dan meneguhkan mereka. Yesus mengutus murid-murid untuk melakukan amanat agung, yaitu memberitakan Injil.
Tugas pengutusan atau pemberitaan Injil bukanlah hanya para penerima tahbisan (ordinansi), tetapi “vocatio dei” (panggilan Allah) seluruh orang percaya tanpa terkecuali. Memang ada vocatio specialis (panggilan khusus bagi penerima tahbisan atau ordinansi) namun ada juga vocatio generalis (panghilan umum) Pemberitaan Injil bagi orang percaya dilakukan dengan sikap dan perbuatan yang terpuji, saluran berkat bagi banyak orang dan teladan bagi sekitarnya. Jhon Calvin menyebut “panggilan am” orang percaya dengan “wordly ascetism”(beraskese di dunia). Jika para biarawan beraskese di seminare mengkhususkan diri dalam pelayanan, maka orang percaya melayani Tuhan melalui pekerjaan dan teladan hidupnya yang memancarkan kasih Allah. Tidak lebih mulia seorang rahib yang menjadi biarawan dari pada seorang coster dalam bait Allah, namun setiao orang dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Allah lewat pekerjaan dan pengabdian masing-masing. Vocatio generalis ini disebutkan Petrus sebagai imamat am orang percaya 1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Injil memastikan keselamatan bahwa barang siapa yang percaya dan dibaptis beroleh hidup yang kekal. Markus 16:16 (TB) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Ini adalah tugas yang harus diemban semua orang percaya. Keselamatan harus sampai kepada setiap orang, dengan menjadikan segala bangsa menjadi murid Kristus (Band Mat 28:19-29).
- Injil: Hak hidup segala mahkluk:
Hal yang spesifik disampaikan Injil.Markus adalah Injil keselamatan kepada segala makhluk. Dengan tugas ini manusia harus menyadari relasi dirinya dengan makhluk ciptaan lainnya. Mahkluk hidup bukanlah obyek kepentingan manusia semata, tetap manusia harus bertanggung jawab memastikan kelangsungan hidup segala makhluk.
Memberitakan Injil ke segala mahkluk mewartakan hak hidup, hak perlindungan dan pemeliharaan dan kelangsungan hidup segala mahluk. Untuk itulah gereja sebenar harus hadir sebagai mitra sesama ciptaan. Manusia harus menyadari bahwa mahkluk hidup lainnya berhak memiliki kehidupan yang layak, tanpa merusak mereka dan mengeksploitasi alam untuk kepentingan manusia saja.
Pesan memberitakan Injil ke segala makhluk merupakan perintah untuk menjamin hak dan kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan serta keseimbangan alam. Tanaman dan binatang harus memperoleh perlindungan agar jangan sampai musnah. Jika selama ini manusia menggangap mengasihi sesama adalah dalam arti kepada manusia, maka dalam missi yang termaktub di dalam Markus 16:15 manusia mesti menanamkan rasa persaudaraan terhadap sesama ciptaan. Mindset manusia sebagai makhkota ciptaan yang digali dari mandat ilahi dan kesegambaran Allah, maka dengan missi ini sedikit kita rekonstruksi menjadi suatu kesadaran bahwa manusia adalah salah satu dari ciptaan itu. Manusia sejajar dengan ciptaan lainnya dalam keselamatan. Dalam keselamatan: tumbuh-tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya sama-sama berhak atas kelangsungan hidupnnya yang utuh. Pandangan seperti ini penting dikembangkan untuk mengkritisi dan menafsirkan arti mandatoris hak pengelolaan alam yang dimiliki manusia terhadap alam.
Demikian dengan alam harus dipelihara dan dilestarikan. Hak hidup segala mahluk ini penting karwna segala mahluk dapat memjji dan memuliakan Tuhan. Mazmur 150:6 (TB) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
- Melaksanakan Missi Agung dengan diperlengkapi dengan berbagai karunia.
Rasul-rasul dipanggil dan dibimbing oleh Yesus Kristus dalengan memperlengkapi para murid dengan berbagai karunia dan tanda. Mereka memiliki kuasa untuk menyembuhkan, melakukan mujizat dan mengusir roh jahat (Baca Mark 16:17-18).
Dalam perlengkapan selanjutnya Paulus menjelaskan bukan hanya rasul yang diperlengkapi oleh Allah, tapi seluruh orang percaya diperlengkapi dengan berbagai karunia pada jemaat: karunia itu bisa berbagai skill, bakat, talent dan ketrampilan. Seluruh potensi yang ada pada kita pergunakan untuk mewartakan kasih karunia Tuhan. (Band 1 Kor 12:7-11).
Dalam konteks kekinian, segala karunia, segala talenta, potensi diri dan SDM yang dimiliki oleh orang percaya adalah karunia Allah yang dimesti dipersembahkan untuk melaksanakan tugas Pemberitaan Injil. Orang percaya tidak boleh berhenti dan puas dengan imannya sebagai penerima Injil Keselamatan saja, tetapi oleh Paskah orang percaya diutus menjadi Pemberita Injil dan menyakinkan orang lain untuk menerima Yesus sebagai Yuruselamat.
Sahabat yang baik hati, selamat paskah bagi kita semua. Kebangkita Kristus meneguhkan kita semua percaya kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus. Baptisan yang kita terima menjadi sakramen adalah anugerah Allah yang nyata yang kita terima melalui iman. Iman itunharus kita pelihara melalui pembinaan rohani kita didalam persekutuan orang percaya.
Kebangkitan Kristus mengingatkan kita akan Missi Agung, memberitakan Injil, menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dan bersikap ramah lingkungan serta menghargai hak hidup segala makhluk.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh