Pembekalan Guru Sekolah Minggu HKBP Res. Sukabumi Disambut Baik dan Penuh Semangat
Pembekalan Guru-Guru Anak Sekolah Minggu HKBP Res. Sekolah Minggu di Villa Pelangi Sukabumi berjalan dengan baik dan penuh semangat pada Selasa-Rabu, 02 – 03 April 2019. Ibadah Pembukaan dilaksanakan pada Selasa 02 April 2019 pada pukul 18.00 Wib dipimpin oleh Pdt Resort Sukabumi, Pdt Ramly Manurung, S.Pak, M.Div. Dalam Khotbahnya yang diambil dari 1 Korintus 3 : 9 – 10 mengatakan bahwa kita sebagai sama –sama pelayan membangun dasar iman jemaat melalui Firman Tuhan. Guru Sekolah Minggu (GSM) sebagai Pelayan membangun Gereja HKBP Masa depan melalui pertumbuhan iman anak-anak sekolah minggu. GSM harus memiliki kerjasama dalam pelayanan. Jadi tidak ada merasa berjasa siapa yang menanam dan siapa yang menyiram, tetapi yang menjadikan ‘berbuah’ adalah Allah. Inti puncak dari pembekalan ini adalah diharapkan GSM semakin memahami tugas dan tanggungjawabnya untuk membangun HKBP masa depan melalui pengajaran anak-anak sekolah minggu ( bnd. Markus 16:15 ).
Membangun iman anak sekolah minggu sama halnya dengan membangun sebuah rumah di atas pondasi yang kokoh sehingga ketika badai datang karena rumah tersebut diatas dasar yang kokoh tidak akan rubuh oleh badai ( Matius 7 : 24 -27). Demikianlah diharapkan anak-anak sekolah minggu HKBP pada umumnya dan khususnya di HKBP Sukabumi, agar anak-anak sekolah minggu tidak akan meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus oleh karena kehidupan duniawi, misalnya materi dan jabatan setelah ia menjadi dewasa ke depan.
Sessi awal oleh Pdt Dr Jusen Boangmanalu memaparkan materi dengan topik ‘ Metode Pengajaran Sekolah Minggu.’. Pdt Dr Jusen Boangmanalu mengatakan GSM sangat penting mengenal anak sekolah minggu dengan baik agar lebih dekat ke sasaran yakni nama, jiwa dan pribadi mereka. Kedua penting mengenal apa-apa saja yang menjadi tugas GSM. Ketiga penting menjadikan anak-anak adalah bagian pewaris Kerajaan Allah. Keempat perlu menjadikan anak-anak pewaris Keselamatan karya Tuhan Yesus. Dengan demikian maka GSM akan mampu menterjemahkan penerapan Metode Pengajaran yang baik, demikian ucapnya. Sessi Pdt Dr Jusen Boangmanalu dilanjutkan pada esok harinya untuk mempertajam lagi dari keempat diatas. Sessi diisi dengan tanya jawab.
Pada hari kedua Rabu, 03 April 2019 pada pagi hari seusai ibadah pagi, Praeses, Pdt Drs, Berlin Tamba, M.Div memberikan materi sessi dengan Topik ‘Jatidiri HKBP dalam Pelayanan yang Holistik.’ Anak Sekolah Minggu mendapat tempat yang urgent dalam pelayanan HKBP yang holistik. Dalam rangka Taon Ulaon Parasinirohaon HKBP melayani dengan menekankan diakoni sosial. Guru Sekolah Minggu perlu membekali dirinya memahami pengetahuan psikologi khusus psikologi anak-anak agar mampu melayani dengan kebutuhan yang tepat sasaran bagi kehidupan anak-anak sekolah minggu dalam ajaran Tuhan Yesus secara umum dan ditahun 2019 ini, contohnya ajaran yang berkaitan dengan diakoni sosial . Bagaimana GSM mampu mengajari anak-anak tentang ‘ Belas Kasihan Allah ‘. Anak-anak perlu diajarkan makna dan ajaran Tuhan Yesus dan mereka harus tahu dan harus mampu dekat kepada Tuhan dalam bentuk ‘ mesyukuri belas kasihan Allah’ sehingga anak-anak bisa atau mampu menterjemahkannya dalam dunia anak-anak. Dan pada gilirannya anak-anak ketika ia menjadi dewasa ia tetap memiliki jatidiri pengikut Kristus dan menjadi berkat bagi dunia.
Sesungguhnya anak-anak adalah milik pusaka dari Tuhan. Oleh sebab itu GSM berperan penting dalam menentukan perkembangan iman anak-anak ke depannya. Dalam PL dan PB anak-anak begitu berharga, karenanya Gereja harus menganggap pelayanan kepada anak-anak sama pentingnya dengan pelayanan lainnya. Menjadi GSM adalah sebuah kebahagiaan dalam tugas pelayanan. Apa yang menjadi motivasi GSM ? Hendaklah motivasi menjadi GSM sebagai bagian ucapan syukur membalas atas kebaikan Tuhan yang sudah rela mati disalib menebus dosa kita. Kedua hendaklah motivasi menjadi GSM adalah sebagai ‘persembahan kudus’. Ketiga GSM sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam mendidik anak-anak. Jatidiri HKBP dalam pelayanan ASM ada 2 segmen, yakni Ibadah Minggu dan Pengajaran . Ibadah sekolah minggu dimulai dengan penyerahan penyembahan dirinya kepada Tuhan. Dalam Ibadah Minggu itu ada penerapkan langsung penyembahan kepada Tuhan dengan hidup penuh kedisiplinan, keteraturan dan tetaatan. Dan segmen kedua adalah pengajaran, yakni pengajaran Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab dan dengan memakai kurikulum dan buku nyanyian SKM yang sudah ada serta memakai alat peraga. Kedua segmen ini perlu dipahami dan dikuasai oleh GSM, ucapnya.
Sessi Pdt Damaiyanti Sinaga, STh ( sedang Study S-2 di STT Jakarta ) memberikan materi dengan topik ‘ Pengajaran Untuk Sekolah Minggu ‘. Untu mengajar anak-anak sekolah minggu sangat perlu persiapan pengajaran yang matang. Kesibukan apapun seorang GSM dia harus ikut sermon GSM dan disitu perlu memahami kebenaran Firman Tuhan sebelum untuk diajarkan kepada anak-anak. Sebab bila GSM tidak paham atau salah mengajar akan kebenaran Firman Tuhan maka taruhannya anak-anak akan menerima ajaran yang salah dan bisa merusak iman anak-anak. Ibarat gambarannya bahwa anak-anak sedang ‘memakan Kebenaran Firman Tuhan.’ ( makanan rohani ) lewat pengajaran oleh GSM. Bila benar tidak masalah. Namun bila salah menyampaikan isi kebenaran Firman Tuhan maka anak-anak ‘ bisa sakit imannya nantinya. Pendeknya Ibarat bila kita salah makan makanan yang salah / yang makanan yang tidak baik maka kita bisa sakit perut. Cara penyampaian pengajaran jangan asal-asalan atau asal disampaikan saja begitu materinya. Jangan takut menyampaikan materi. Jangan berada di satu tempat saja. Gunakan gerak bahasa tubuh sebagai media yang geraknya variatif agar menarik bagi anak-anak dalam menyampaikan pesan pengajaran lewat cerita yang disampaikan. Ciptakan semangat kreasi yang membangun. Hindari cara yang bisa membosankan anak-anak, ucapnya. Alat peraga bahasa gerak tubuh dan atau alat peraga yang kita tampilkan atau kita peragakan adalah media yang penting dalam menyampaikan pengajaran, ucapnya. Sessi diisi dengan cara-cara praktek bercerita dengan menggunakan alat peraga atau simbol-simbol.
Acara pembekalan seyogianya ditutup oleh Pdt Ramly Manurung, S,Pak, M.Div namun berhubung ada pelayanan beliau, maka diwakilkan kepada Pdt Ligat Simbolon, STh. Ibadah penutupan dipimpin Pdt Ligat Simbolon, STh ( Kabid Koinonia ) sekaligus menutup acara pembekalan. Sebelum acara penutupan dilakukan penyerahan Tanda Tali Kasih kepada semua nara sumber oleh HKBP Resort Sukabumi disampaikan oleh Pdt Resort, Pdt Ramly Manurung, S.Pak, M.Div didampingi Ketua Dewan Koinonia, St. J. Lumbangaol dan Ibu Biv. Resty Sinaga. Praeses atas nama HKBP Resort Sukabumi juga menyerahkan Piagam/Sertifikat Pembekalan yang sudah terlaksana bagi seluruh GSM sebanyak 16 Orang. Turut hadir Ibu Biv. Resty Sinaga, Ketua Dewan Koinonia, St Jasper Lumbangaol. St. J.E Rajagukguk ( Seksi ASM ). St. H Br Gultom dan Bapak A.N Sianipar. Selama acara diselang selingi dengan lagu-lagu Buku Ende Sekolah Minggu HKBP dengan menggerakkan tubuh sehingga suasana menjadi hidup. Usai penutupan disertai dengan berfoto bersama. ( 01/pdtls )