PENDETA, PENATUA DAN LANSIA HKBP DISTRIK XXVIII DEBOSKAB IKUT VAKSIN DI SENAYAN
Rabu, 24 Maret 2021. Vaksin Covin-19 merupakan harapan masyarakat dunia saat ini agar dapat melepaskan diri dari pandemi Covid 19. Memang ada saja pro dan kontra di kalangan masyarakat, dengan pertanyaan: apakah vaksin covid 19 aman? Apakah ada dampak dari vaksin kepada kesehatan manusia dan sejauh mana daya tahan tubuh setelah divaksin? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu harus diijawab oleh pemerintah untuk meyakinkan masyarkat untuk ikut dalam program vaksin. Hingga kini, Vaksinasi merupakan langkah terbaik yang ditetapkan oleh WHO untuk melepaskan masayarakat dunia dari pandemi Covid 19. WHO mendorong negara-negara untuk mensukseskan pelaksanaan vaksin.
Di Indonesia, pada awalnya pemerintah melakukan vaksin dengan prioritas tenaga kesehatan (nakes), ASN, TNI Polri dan Pelajar setelah itu dilanjutkan kepada masyarakat umum. Hal itu wajar karena keempat lapisan masyarakat tersebut merupakan penggerak aktifitas pemerintah dalam melayani masyarakat. Pelaksanaan Vaksin dengan priritas diatas telah banyak cibiran dalam masyarakat, mengabaikan lansia, pelaku bisnis dan pelayan publik lainnya. Namun setelah vaksin para Nakes, rupanya pemerintah mendengar aspirasi masyarakat dengan membuat kebijakan baru bahwa vaksin terbuka kesempatan kepada lansia, pelaku ekonomi dan pelayan publik. Kebijakan ini bahkan mempriritaskan Lansia dan pelayan publik, kebijakan ini dinilai membuka percepatan aktifitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Buah dari kebijakan pemerintah ini HKBP Distrik Deboskab menyampaikan permohonan kepada Gugus Covid Kota Depok. Namun karena keterbatasan di Kita Depok yang membatasi hanya kepada Pendeta, maka Distrik XXVIII Deboskab menyampaikan permohonan kepada Kemenkes dengan melampirkan nama-nama Pendeta, Sintua dan Lansia yang dikirimkan Pendeta Ressort ke Distrik untuk menerima Vaksin. Puji Tuhan Kemenkes menjawab permohonan Distrik XXVIII Deboskab dan diundang untuk ikut mendapatkan Vaksin Covid-19 Hari Rabu, 24 Maret 2021. Dari 398 yang mendaftar hanya 200 orang yang ikut karena ada yang sudah keburu sudah vaksin di Puskesmas terdekat dan ada juga yang berhalangan karena waktu pelaksanaannya pada hari kerja.
Dari semua peserta yang ikut vaksin, semuanya sehat dan tidak ada yang mengalami gangguan berarti. Semuanya baik saja dan penuh harapan Covid segera berlalu. Apa yang dirasakan oleh peserta dari Distrik Deboskab menampik issu yang beredar di masyarakat bahwa usai divaksin membuat orang pusing, bekas suntikan bengkak dll. Informasi itu harus diluruskan. Mungkin saja ada kasus demikian, namun tidak menggambarkan kenyataan pada umumnya. Saya dan seluruh rombongan Deboskab sudah divaksin semuanya berjalan dengan baik. Suntikannya pun tidak berbekas, bahkan saat disuntik perasaan saya tidak ada apa-apa. Demikian juga beberapa yang saya kenal semuanya baik-baik saja. Bagi anda yang belum divaksin karena takut disuntik saran saya pasrah dan berserah itu akan memudahkan petugas melakukan vaksin.
Gereja harus ikut membantu pemerintah mendorong masyarakat untuk ikut Vaksin. Vaksin Covid -19 merupakan program yang paling cepat dan strategis melawan pandemi Covid ini.
Hal yang turut membanggakan adalah petugas medis dan tehnis sangat professional menyelenggarakan vaksinasi; mulai dari pendaftaran hingga penyelenggaraan sampai pemberian sertifikat sangat baik. Masyarat tidak harus berbondong-bondong di RS, tetapi mereka hadir seturut dengan tanggal yang dipilih menurut formulir yang diisi dalam link gogle form. Ini adalah model baru melayani masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengatur waktu sendiri seturut dengan jadwal yang diajukan sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan lainnya apalagi dalam antrian yang tidak pasti. (NMS)