Website HKBP Distrik XXVIII DEBOSKAB

RENUNGAN HARIAN: JUMAT 26 FEBRUARI 2021

KASIHILAH MUSUHMU DAN DOAKANLAH ORANG YANG MEMBENCIMU
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Lukas 6:27 (TB) : “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang membenci kamu.”
Luke 6:27 (KJV) : But I say unto you which hear, Love your enemies, do good to them which hate you.
Seseorang yang difitnah melalui surat kaleng di tempat bekerjanya tengah menghadiri kebaktian Natal di salah satu Gereja. Dalam kondisi jiwa yang stres berat karena hati dikuasai amarah, geram dan emosi tinggi bahkan dendam karena sakit hati, tiba-tiba terdengar suara Bapak Pendeta yang tengah berkhotbah dari mimbar altar dengan nyaring mengatakan: “..…oleh karena itu Saudara-saudara harus mengampuni musuhmu, orang-orang yang menyakiti hatimu!” Secara otomatis ia protes mengatakan dalam hatinya: ” Apa Tuhan, dia sudah menyakiti hatiku dan aku harus mengampuninya?” Lalu terdengar lagi lanjutan suara: “Saudara tidak cukup hanya mengampuni, akan tetapi juga harus mendoakannya…..dan memintakan berkat untuknya!” Ketika rasa protes masih berkecamuk dalam hatinya yang sesak, seruan yang sama terulang kembali 2x lagi dari mimbar Gereja. Akhirnya sebelum khotbah berakhir, ia mengatakan dalam hatinya: Ya Tuhan, kalau memang itu yang Engkau kehendaki, aku akan mengampuninya, mendoakan…dan memintakan berkat untuknya! Di luar dugaannya, semua beban berat yang sedari beberapa hari menyesak dalam hati dan pikirannya seketika sirna dan plong….terasa ringan dan ada aliran kesejukan dalam jiwanya karena beban berat tadi hilang berganti damai sejahtera. Puji Tuhan!
Dari kisah di atas maka pertanyaannya: mungkinkah kita bisa dengan rela hati mengampuni, mendoakan, bahkan memberkati orang yang telah melukai hati dan menyengsarakan hidup kita? Yang pasti tidaklah gampang! Bahkan Hukum Taurat sendiri mengatakan, “… nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki…”(Kel.21:23-24). Namun Yesus melalui nats hari ini menyerukan sebaliknya kepada kita umat-Nya: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang membenci kamu.” Yesus mengubah hukum kekerasan dengan Hukum Kasih karena Allah adalah kasih. Allah mengasihi dan mengampuni musuh-Nya termasuk kita orang berdosa yang kerap mendukakan hati-Nya!
Sahabat yang baik! Kita terpanggil untuk terus berbuat baik tanpa pilih kasih, apakah kepada orang baik ataukah orang jahat. Yang harus kita benci adalah perbuatan jahatnya, bukan sosok pribadinya yang juga ciptaan Tuhan. Untuk itu sekurang-kurangnya ada 2 hal konkrit yang perlu kita lakukan guna membuktikan kasih kita kepada musuh-musuh kita. Pertama, Menunjukkan perhatian dan keprihatinan yang tulus atas perbuatan dosa mereka seraya mendoakan dan berupaya membalas kejahatan mereka dengan kebaikan untuk membangkitkan kesadaran bertobat. Cara ini akan memutus lingkaran setan akan hasrat balas dendam. Ingatlah bahwa Allah tidak menginginkan kematian kekal dari satupun orang berdosa, tapi menantikan pertobatan orang jahat agar selamat. Firman Tuhan tidak membenarkan kita menghakimi sesama, karena penghakiman dan pembalasan adalah hak Allah. Kedua, melakukan upaya tertentu dibarengi doa untuk menghentikan perilaku jahat mereka agar tidak diulangi kembali. Kita selaku murid-murid Yesus terpanggil untuk ikut meluruskan jalan-jalan orang sesat agar kembali berpaling kepada Allah. Kita dipanggil untuk berperan menjadi saluran berkat Tuhan demi kemuliaan-Nya. Bukankah Yesus juga berdoa memohon kepada Bapa-Nya untuk mengampuni dosa-dosa kita yang senantiasa melukai dan mendukakan hati Allah supaya kita selamat?
Perlu kita sadari bahwa tantangan untuk bisa melakukan semua itu adalah mengalahkan musuh terbesar kita, yaitu diri kita sendiri berupa keegoisan dan keangkuhan diri. Kita harus menaklukkan diri di bawah kuasa Tuhan melalui pertolongan Roh Kudus. Tuhan Yesus dalam *Lukas 6:31 mengatakan: “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka”.* Dengan mengasihi musuh, kita mengalahkan ego pribadi sekaligus mengalahkan sifat buruk musuh tanpa dia merasa dikalahkan. Kebaikan kita akan membuatnya sadar dan malu dengan perbuatannya sendiri yang akan menghancurkan kekerasan serta kejahatan dalam hatinya sekaligus bertobat.
Sahabat yang baik! Mari ambil pembelajaran yang sangat baik dari sosok Yusuf yang dijatuhkan saudara-saudaranya sendiri ke dalam sumur kering, dan dijual menjadi budak di Mesir. Namun dia tidak menyimpan dendam atau kutuk kepada mereka. Yusuf mengarahkan pandangannya kepada Allah dan rencana-Nya serta percaya bahwa tak satupun terjadi di luar rancangan indah Allah. Dengan demikian Yusuf bisa memiliki hati yang jernih, penuh kasih dan pengampunan terhadap orang-orang yang menyakiti hatinya. Hanya dengan demikianlah kita bisa tetap menyandang predikat sebagai anak-anak Allah, yaitu: mempraktekkan kasih pengampunan yang pada masa kini mutlak sangat diperlukan sejalan dengan kehendak dan perintah Allah untuk senantiasa berperilaku rendah hati, lemah lembut, sabar dan berbelas kasih serta bermurah hati. Dalam kasih karunia Tuhan, kita harus menuju ke kesempurnaan dalam kasih.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

About Distrik Deboskab

Website resmi HKBP Distrik XXVIII DEBOSKAB (Depok - Bogor - Sukabumi - Kalimantan Barat)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.